Aku tahu segala inginmu,
Dan setiap rasa yang kau
hujamkan ke jantungku.
Namun maafkan aku,
Meski darah kau tukar
dengan nanah,
Aku tak’kan bisa
menyondongkan hatiku pada Mihrab kasihmu.
Karena mawar tak bisa di
paksa untuk mekar,
Karena hati tak bisa di
paksa untuk bersemi,
Lupakan setiap angan.
Tepis segala harapan.
Karena aku, hanyalah
serpihan jejak.
Yang hilang dan kini
menyeruak.
Karena aku, hanyalah
puing-puing sajak.
Yang lepak dan sempat
terjebak.
Malang, 3 juni 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar