Jendela puisi Ahmad Fahrizal Aziz

.::ada jiwa dalam kata-kata::.

Selasa, 22 Juni 2010

Tak perlu disesali


Tak ada yang perlu disesali
Karena semua tlah terjadi
Karena waktu tlah berlalu
Biarlah itu menjadi sebuah masa lalu
Yang kan menjadi rambu-rambu
Untuk menjalani jejak-jejak semu
Agar tak lagi tergores pilu
Agar tak lagi merasakan perihnya sembilu

Agar tak lagi teraniaya waktu
Di tulis oleh Unknown
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Telaga Puisi si Fahri

  • Aku dan Tuhanku : sebuah protes
  • Aku dulu
  • Atheis
  • Bahasa Kesunyian
  • Bangsa basi
  • Ber-Tuhan Perasaan
  • Bersua luka
  • Cinta Sejati
  • Dan disana
  • Definisi Luka
  • Dirinya
  • Doa Kematian
  • Drama itu belum berakhir
  • Getar cumbu yang merayu
  • Harusnya
  • Hidup kedua
  • Hidup sederhana
  • Hujan
  • Ingatlah
  • Ingin menikmatimu
  • Jika itu tentang-mu
  • Ku ingin melukis senyum diwajahmu
  • Labuhan lain
  • Luka bangsa
  • Lupakan Angan
  • Matamu dan Mataku
  • Melawan Kenyataan
  • Melebur
  • Melepasmu
  • Memaknai cinta
  • Membuka Mata
  • Mencoba sempurna
  • Misteri Sunyi
  • Musisi malam
  • Sahabat
  • Sang pengagum
  • Satu hati
  • Segala tentangmu
  • Sejenak saja
  • Semakin jauh
  • Sepasang sayap
  • siapakah engkau?
  • Suara indahMu
  • Sudah cukup
  • Surat Untuk Pemuda
  • Tak perlu disesali
  • Tak sejalan
  • Tergugu rindu
  • Tersesat di persimpangan
  • Tiada yang salah dengan dirimu
  • Yang terpendam

no cpy

Puisi Fahri. Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.