Mentari
pagi yang selalu setia menyapa.
Membuatku
malu, tersipu, dan terburu.
Beberapa
hari yang telah ku lalui.
Bagai
hari-hari yang mati suri.
Aku
rasa gelap, pekat, terlaknat.
Dan
pagi ini adalah mentari yang tak biasa.
Karena
hadirnya menghidupkan rasa
Sinar
putihnya menyapih jiwa yang merintih.
Ini
adalah hidup kedua.
Yang
harusnya mengalun mesra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar