Hai Pemuda
Katamu kita bertanah air
Satu
Tapi, kenapa kita lebih
bangga memakan sesuatu yang tumbuh dari tanah air bangsa lain?
Kita lebih suka makan beras,
sayur, buah, ikan hingga garam yang didatangkan dati tanah air bangsa lain.
Hai Pemuda
Katamu kita berbangsa satu
dan kita bangga pada bangsa kita
Tapi kenapa kita lebih asyik
bercumbu dengan budaya-budaya bangsa lain?
Bukankah bangsa adalah
budaya?
Kita bahkan lebih bangga
dengan baju-baju, asesoris, dan tren-tren dari negara barat
Hai Pemuda
Katamu kita menjunjung
tinggi bahasa persatuan?
Tapi kenapa kita malu
berbahasa Indonesia yang baik dan benar?
Kita lebih gemar berbahasa
alay dan terkadang agak ke inggrisan
Hai Pemuda
Sampai kapan kita begini?
Sampai kapan Indonesia
terasing di negerinya sendiri?
Kemana perginya tanah air
Indonesia yang subur dan kaya akan sumber pangan itu?
Kemana perginya jiwa bangsa
yang peduli, Jujur, Santun, dan beradab itu?
Kemana Perginya bahasa
Indonesia yang dulu sangat kita banggakan?
Hai Pemuda
Jika kita terus begini
Indonesia akan mati
Dan terkubur penuh luka di
negerinya sendiri
“Untuk
Indonesiaku yang tengah tercabik luka”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar